twitter



Masih menggenggam erat kertas buram bercoret pelangi

Mengapa tetap tak mengalirlirlirlirlirlir seperti kata ini?

Lagi, berlari menghampa tak terarah


Menggandeng hitam di kanan, putih di kiri

Tertawa riang, menggenggam erat

Hapus, ketik, hapus, ketik, hapus, ketik berulang

Coba berhenti, lepaskan letih, huuh haaaah

Mati tak membuatku berpaling


Merasuki jiwa kesombongan tiada tepi

Bodohnya! Tuhan masih ada!

Hapus lagi, ketik lagi

Wanita itu licik, lelaki bak keledai

Ah! Kecuali hamba Allah

Salah lagi, kan,

hapus hapus

Buang saja!

Muak!

Apa?

Ya.



0 komentar:

Posting Komentar