Masih menggenggam erat kertas buram bercoret pelangi
Mengapa tetap tak mengalirlirlirlirlirlir seperti kata ini?
Lagi, berlari menghampa tak terarah
Menggandeng hitam di kanan, putih di kiri
Tertawa riang, menggenggam erat
Hapus, ketik, hapus, ketik, hapus, ketik berulang
Coba berhenti, lepaskan letih, huuh haaaah
Mati tak membuatku berpaling
Merasuki jiwa kesombongan tiada tepi
Bodohnya! Tuhan masih ada!
Hapus lagi, ketik lagi
Wanita itu licik, lelaki bak keledai
Ah! Kecuali hamba Allah
Salah lagi, kan,
hapus hapus
Buang saja!
Muak!
Apa?
Ya.